counters

Jumat, 28 Oktober 2011

Ahli Fisika Irak Temukan Dokumen: AS Ajarkan Irak Memproduksi Bom Nuklir



Seorang ahli fisika Irak, Imam Khadurri, menemukan temuan baru soal asal usul persenjataan nuklir Irak. Dalam sebuah kotak yang sudah diselimuti debu, ia mendapatkan data–data Amerika tentang cara membuat bom nuklir. “Didalamnya juga terdapat laporan dan buku mengenai proyek di Manhattan,” Imam Khadurri menjelaskan penawaran program AS yang pertama kali memproduksi senjata atom Amerika semasa Perang Dunia II. Pernyatan Khadurri ini dipublikasikan oleh Courierpress.

Tahun 80 an Iraq bergabung dengan sejumlah negara yang memiliki program bom yang berasal dari Amerika. Inisiatif “atom untuk kedamaian”, yang sebelumnya pernah dikenalkan oleh presiden Eisenhower dalam pidato bersejarahnya di PBB. “Atom untuk perdamaian dirancang untuk menjual teknologi nuklir Amerika sebagai generator listrik dan untuk tujuan perdamaian, tapi kemudian keluar dari jalurnya,” ungkap Peter R. Lavoy, ahli perkembangbiakan senjata Amerika. “Beberapa negara justru mengalihkan nuklir itu untuk tujuan militer,” tambahnya.

Dalam kasus Iraq, pada tahun 1991 perang teluk telah menghentikan program persenjataan Irak. Pemerintah George W. Bush mengklaim sebelum invasi Amerika akhir Maret lalu, bahwa intelejen menemukan Iraq telah memulai pembuatan bom, tapi hingga kini, klaim itu hanya pepesan kosong.

Amerika bukan hanya berperan dalam persenjataan terlarang di Irak. Dalam kasus Israel, India, dan Pakistan, Amerika juga mempunyai kontribusi terhadap gudang senjata nuklir yang sekarang dimiliki negara-negara itu. Pada saat yang sama Uni Soviet mensuplai teknologi nuklir ke Cina yang kemudian juga membuat senjata nuklir.

Khadurri, ilmuwan senior Iraq yang meninggalkan tanah airnya pada tahun 1998, menggambarkan penyelidikkan teknologi dalam bukunya yang dipublish sendiri, berjudul “Iraq’s Nuclear Miracle”.

Pada Komisi Energi Atom Iraq di Tuwaitha, Bagdhad Selatan, ia memutuskan pemerintah menerima referensi material AS sebagai hadiah Atom’s for Peace pada tahun 1956, ketika Iraq menjadi sekutu Inggris. Kartu index menunjukkan adanya berbagai material, termasuk laporan dan buku dari 30 proyek Manhattan, namun beberapa waktu lalu ia tak dapat mengatakan di mana data-data itu kini tersimpan. “Butuh waktu berhari-hari bagiku untuk mencari kunci loteng yang hilang dan storage room di bangunan perpustakaan. Aku menemukan sebuah kotak yang mungkin belum pernah dibuka semenjak tahun 1960an,” kata Khadurri. Khadurri juga menemukan berbagai dokumen AS lain di lokasi yang berbeda.

Tujuan Amerika menguasai perdagangan senjata adalah menjawab tantangan propaganda dari pendirian nuklir Uni Soviet. Pada tahun 1954, Amerika melatih ilmuwan nuklir asing dan memindahkan bahan rahasia ratusan nuklir. Pada tahun 1955 di Geneva, konferensi sponsor Amerika pada Powerfull Nuclear Energy merekrut 25.000 peserta dan mendistribusikan muatan truk yang berisi bahan-bahan rahasia yang harus dipindahkan.

Lavoy, seorang ilmuwan di U.S. Naval Postgraduate School, mengatakan bahwa optimisme itu akhirnya ambrukpada tahun 1974 ketika India, yang melatih lebih dari 1000 ilmuwan nuklir di Amerika, lalu mengadakan uji coba nuklir. Dalam sebuah artikel di Journal Arm Control Today, Lavoy juga mencatat apa yang disebutnya sebagai sisi positif dari atom’s for peace, termasuk aturan dalam pendiriannya di Amerika – cabang agen International Atomic Energy, yang bertugas mencegah menyebarnya senjata atom.

Khadurri ingat bahwa hadiah atom’s for gift kepada Iraq juga termasuk reaktor nuklir kecil Amerika. Tapi revolusi sosialis Iraq pada tahun 1958 ikut campur tangan dan reaktor dialihkan ke Iran, yang sekarang menjadi sekutu Amerika dan sekarang fokus pada pembuatan senjata nuklir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar